Gus Yusuf Kritik Tren Gerakan Hijrah Belakangan Ini

Warta Sunda - KH. Yusuf Khudori atau yang biasa dipanggil Gus Yusuf melontarkan kritik kepada gerakan hijrah yang tengah ngetren belakang ini. Hijrah waktu ini lebih pada ikut tren dan tidak berlandaskan ilmu.

"Orang asal pakainnya cingkrang dan berjenggot telah dinilai hijrah," kata Gus Yusuf waktu menyampaikan tausyiah di acara Haul dan Khotmil Quran ke-30 PP. KHAS Kempek, Cirebon, Sabtu (28/09) kemarin.

Padahal, jelas Gus Yusuf, Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah itu dengan ilmu. Sebelum berangkat, beliau mempersiapkan taktik supaya dapat lepas dari kepungan orang Quraisy.

Nabi Saw waktu itu memerintahkan sahabat Ali bin Abi Thalib untuk menduduki tempat tidurnya. Dengan sedemikian, orang-orang Quraisy menyangka bahwa nabi masih tertidur di ranjangnya.

"Ini namanya hijrah bil ilmi. Ada taktik sebelum bertindak," paparnya.

Tak sama dengan tren hijrah sekarang, lanjutnya, tidak ikhlas dan sabaran. Mereka berlebihan terburu-buru dalam bertindak dan tidak memikirkan akibatnya seperti apa.

Pengasuh PP. API Tegalrejo Magelang ini bercerita jikalau tetangganya ingin keluar dari pekerjaannya di Bank. Argumentasi dia sebab ingin hijrah dari riba.

Keinginan berhijrah tersebut, kata Gus Yusuf, berawal dari teror mengenai hal dalil-dalil keharaman rib melaui sms dan whatsApp. Nyaris tiap-tiap hari tetangganya tersebut menerima teror pesan singkat seperti itu.

Sebab mendapati teror terus menerus, ia akhirnya mengambil keputusan untuk keluar dari di Bank. Ia bertekad untuk meninggalkan pekerjaannya yang dinilai dapat membawanya ke neraka.

Menguping keputusan tengganya tadi, Gus Yusuf menanyakan apakah kau pnya anak dan istri? Ia menjawab jikalau dirinya sudah mempunyai anak istri. Bahkan, anak pertamanya telah mengenyam pendidikan.

Gus yusuf pun menanyakan lagi, anak istrimu siapa yang akan menanggung jikalau kau keluar dari pekerjaan sekarang? Saya pasrahkan Allah katanya.

"Emangnya Allah cuma ngurusi anak istrimu tok," kata Gus Yusf.

sesudah itu, Beliau memberikan nasihat untuk tetangganya, kalau niat hijrahmu itu baik. Akan tetapi, nafkah Famili itu hukumnya wajib.

Oleh sebab itu, imbuhnya, persiapkan terlebih dahulu langkah dan strateginya sebelum keluar dari Bank. Minimal, telah ada usaha untuk menopang kebutuhan ekonomi keluarganya pasca keluar dari Bank.

"Begini akibatnya jikalau hijrah tanpa dilandasi ilmu. Yang ada cuma mengikui tren dan ambisi mengejar kebanggaan semata," tegas Gus Yusuf. [Warta Sunda/in]

Posting Komentar untuk "Gus Yusuf Kritik Tren Gerakan Hijrah Belakangan Ini"