banner

Rabu, November 26, 2025

author photo

KH IMADUDIN AL-BANTANI: MENANGGAPI KATA PENGANTAR ABDUL SHOMAD (UAS) RIAU 


Sebagian dari apa yang disampaikan oleh Abdul Shomad Riau (ASR) adalah:


―Isu nasab yang bergulir lebih dua tahun ini hanya cara Allah Swt. untuk memperlihatkan kekuatan nasab Sadah al-Ba'alawi dalam menghadapi pukulan ombak dan terjangan gelombang, sekaligus membungkam dan menyingkap kajahilan para pembenci Sadah al-Ba'alawi. ―[1]


KH IMADUDIN AL-BANTANI MENANGGAPI KATA PENGANTAR ABDUL SHOMAD (UAS) RIAU


ASR mengatakan bahwa isu nasab ini memperlihatkan kekuatan nasab Ba‘alwi. untuk kalimat itu ASR tidak melihat kenyataan bahwa Klan Ba‘alwi sampai saat ini tidak mampu membawa dalil tentang kesahihan nasabnya kecuali buntu di pengakuan pribadi Ali bin Abu Bakar al-Sakran (w.895 H.) dalam kitabnya Al-Burqat al-Musyiqah. apakah ASR mempunyai dalil selain taklid untuk membela nasab palsu Ba‘alwi ini? ketika kita sudah mengetahui adanya pemalsuan nasab dan kita telah mengetahui pula siapa tokoh pemalsunya maka penggunaan dalil-dalil setelahnya tidak berarti. Seorang pakar nasab Syekh Khalil bin Ibrahim mengatakan:

اذا عرف الواضع وعرفت علة الوضع اتٞارحة انتفى الاستدلال

―Ketika sudah diketahui pemalsunya dan diketahui illat (alasan) pemalsuan yang mencela itu maka hilanglah istidlal (mencari dalil).‖[2]

ASR juga mengatakan:

―Dalam buku ini diungkap kesaksian lebih dari 100 ulama dunia dan lebih dari 100 referensi klasik dan kontemporer dari kalangan non-Ba 'Alawi yang mengakui validitas dan otentisitas nasab Sadah al-Ba'alawi.‖

 

Ratusan kitab setelah abad sembilan itu tidak ada artinya dalam membela nasab Ba‘alwi karena semuanya akan mentok mengambil dari Ali bin Abu Bakar al-Sakran tersebut. Para ahli nasab menyatakan bahwa banyaknya kitab yang hari ini menyebut suatu nasab tidak bisa dijadikan hujjah jika semuanya berujung kepada satu referensi. Seorang pakar nasab Khalil bin Ibrahim mengatakan:  لا يحتج بكثرة ات١صادر اذا كانت تنقل من اصل واحد

Terjemah:

―Banyaknya kitab-kitab referensi tidak bisa dijadikan hujjah jika diambil dari sumber yang satu.‖[3] ASR juga mengatakan:

―Buku ini seperti pisau bermata dua, tidak hanya membuktikan kesahihan nasab Sådah al-Ba'alawi, tapi juga menyingkap kedustaan, fitnah, plagiat, pengkhianatan ilmiah dan tipu muslihat yang direkayasa oleh Haddam al-Din.‖

ASR betul, buku itu pisau bermata dua:mata pertama berusaha untuk menjawab tesis penulis namun tidak sanggup. Mata kedua akan menusuk nasab Ba‘alwi sendiri karena dalil-dalil yang disampaikan terutama dalam pasal Al-Syuhrah wa-al-istifadlah semuanya menghantam nasab Ba‘alwi sendiri. Di mana dalam semua kutipan dalil Al-Syuhrah yang dibawakan Hanif dkk. itu dikatakan signifikansi Al-Syuhrah tidak berguna jika ada Mu‘aridl (dalil penolak). Dan dalilnya sudah ada yaitu kitab Al-Syajarah alMubarakah yang menyatakan anak Ahmad bin Isa hanya tiga dan tidak ada Ubaid/Ubaidillah/Abdullah. 

ASR sebagai seorang Professor mungkin demi membela nasab Ba‘alwi bersedia untuk meluangkan waktu menulis dalil-dalil yang akan membela nasab Ba‘alwi. penulis menunggu apa dalil yang akan ASR sajikan. Buku yang berjumlah 500 halaman ini sudah penulis lihat tidak ada dalil yang bisa menyambungkan nasab Ba‘alwi ini, kecuali mentok di abad ke-9.

Wassalam. 


[1] Hanif dkk…h.xiiii

[2] Khalil bin Ibrahim….h. 85

[3] Khalil Ibrahim…h.85

your advertise here

This post have 0 comments

Terima kasih kunjungannya, silahkan beri komentar ...
EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post

Advertisement

Themeindie.com