Sekelumit Tentang Gus Iqdam - Inspirasi dakwah dari Gus Iqdam

Sekelumit Tentang Gus Iqdam - Inspirasi dakwah dari Gus Iqdam


Gus Iqdam atau biasa dipanggil Gus Iq, Sosok yang akan kita bahas kali ini adalah seorang Gus yang kebanyakan dari kalian mungkin sudah tau, video-video kajiannya bersliweran di Youtube dan Tiktok, rutinan mingguannya ( malam selasa dan jumat ) dipenuhi puluhan ribu jama’h ( konon bisa sampai 50 bahkan 60 rb ) yang datang dari segala penjuru ( kemarin bahkan ada ibu-ibu yang jauh-jauh datang dari Malaysia ) belum lagi para jamaah yang menyaksikan dari dunia lain ( Streaming Youtube 😅 ) yang jumlahnya seringkali mencapai ratusan ribu.

Dan jumlah sebanyak itu bukan hanya ketika ia manggung di markas Majlisnya di Blitar, di Kalimatan kemarin bahkan di Taiwan waktu itu, ia masih menjadi “magnet hati” yang menarik puluhan ribu orang mendekat untuk menghadiri kajiannya.

Inspirasi dakwah dari Gus Iqdam

Sosok Gus muda ini benar-benar menjadi sebuah fenomena, usianya lebih muda beberapa bulan dari saya ( saya kelahiran 1992 beliau 1993 ) tapi ketika saya sowan dan bertemu beliau pertama kali di Majlisnya kemarin, beliau sama sekali tidak menunjukkan “gelagat” Gus viral yang di-idola-i dan digandrungi jutaan orang dimana-mana, saya justru melihat sosok Santri Tulen Nyell ( ST-Nyell 😅 ) yang sangat kental akhlak kesantriannya, sopan-santunnya, tutur-katanya, cara bersikapnya, dan tentunya rendah hati dan tawadhunya, ia akan rela menunduk jauh lebih rendah darimu demi mencium tanganmu hanya karena ia menganggap kamu sebagai orang yang punya ilmu.
 
Hari kamis kemarin saya diajak ke Blitar untuk hadir Majlis ST-nya Gus Iqdam, yang ngajak saya bukan sembarang orang, beliau Kh. Abdullah putra Kh. Zubair Muntashor pengasuh Ponpes Nurul Cholil. Kak Dullo ( saya memanggil beliau ) bisa dibilang Jama’ah tetap Sabilu Taubah, hampir seminggu 2 x beliau menempuh perjalanan PP Bangkalan-Blitar ( sekitar 200 km + ) untuk ngalap berkah Majlis Gus Iqdam.

Malam itu, setelah datang dari Samarinda, beliau langsung mengisi Majlis rutinan, setelah acara saya sempat bertanya kepada Gus Iqdam tentang awal perjalanan dakwahnya
“ semua berawal dari makan hati “ kata Gus Iqdam.

Beliau bercerita tentang fase-fase sulit di awal beliau merintis dakwah, bagaimana jama’ah beliau ( yang awalnya hanya 7 orang yang terdiri dari pemabuk, pemain t0gel dll ) sering mangkel dan ngambek karena kajian Gus Iqdam yang mereka anggap terlalu tinggi dan ketat, bagaimana beliau seringkali di-“pisuhi” oleh mereka karena isi pengajiannya dinilai menyindir, bagaimana beliau harus menurunkan level kajian serendah-rendahnya agar bisa dipahami oleh mereka dan masih banyak problem lainnya.

“ saya awalnya dulu sering tersinggung Lora, tapi lama kelamaan saya bisa menerima “ kata Gus Iqdam.
 
7 orang itu awalnya adalah teman-teman “ngopi” Gus Iqdam di dekat kali Brantas, yang dulu sempat memandang remeh beliau karena mereka kira Gus Iqdam cuma bisa ngopa-ngopi dan ngarit ( mencari rumput ) untuk kambing-kambing ternaknya.

Berkah kesabaran dan ketelatenan beliau, Jamaah yang cuma 7 orang itu semakin bertambah menjadi 70 orang yang hampir semuanya adalah golongan “abangan banget”, saking “abang”-nya, pernah salah satu dari mereka muntah-muntah di Majlis hasil miras yang dia minum tadi sore, pernah juga Gus Iqdam mengajak mereka keliling Ziarah makam para wali.

Sepulangnya Ziarah salah satu diantara mereka datang memberi seamplop uang untuk Gus Iqdam, sambil tersenyum seolah tak berdosa, dia berkata : “ Gus Alhamdulillah barokah Ziarah sampun ketawis, wau dalu nomere tembus “ ( Gus Alhamdulillah barokah Ziarah sudah keliatan, tadi malam nomer t0gelnya tembus ) 😆

Dan masih banyak lagi keunikan jama’ah Gus Iqdam yang beliau ceritakan, semua itu beliau hadapi dengan sabar dan telaten. Karena diisi oleh orang-orang seperti itu, Gus Iqdam menamakan majlisnya dengan Sabilu Taubah yang berarti jalan menuju Taubat.

Beliau seringkali berpesan kepada para jamaahnya:
“ untuk melakukan kebaikan, jangan menunggu kepantasan “
“ Kalo kita ini nunggu sampai pantas, maka sampe kapan kita mau mendekat kepada Allah ? “

Gus Iqdam juga bercerita bahwa sejak dulu selalu dipandang sebelah mata, pernah dicurigai sebagai penganut aliran sesat karena mengumpulkan para pemabuk dan pendosa, pernah dicap sebagai “anak gagal” dibandingkan dengan saudara-saudarnya, dulu beliau juga pernah menjadi supir dari Gus Pandu Munif Ploso yang pernah memarahi beliau karena ( saking tawadhunya) bertahun-tahun beliau mondok di Ploso tidak pernah ngaku sebagai cucu dari Kh. Zubaidi Abdul Ghofur ( Yai Bad ) seorang ulama besar kakek Gus Iqdam dari ibunya.

Gus Iqdam juga menyampaikan bahwa baginya jama’ah Sabilu Taubah adalah keluarganya sendiri, karena itu beliau tak pernah gengsi dan menjaga batas ketika berbicara  dengan mereka, dalam kajiannya beliau selalu “loss” bercanda dengan mereka, selama 3 jam majlis berlangsung ( mulai jam 9 sampai jam 12 malam, kebanyakan bahkan ada yang sudah menunggu dari siang bahkan pagi ) majlis terasa khidmat, khusuk tapi tidak membosankan. setidaknya senyum dan raut ceria para jama’ah mengamini semua itu.

Pada akhirnya viralnya Gus Iqdam ( menyusul para Gus lain seperti Gus Baha’, Gus Kaustar dll ) adalah fenomena yang sangat layak kita syukuri, kata guru saya Habib Umar, kita patut - dan memang harus - bahagia ketika masyarakat kita makin menggandrungi kebaikan dan agama melalui perantara siapapun, bukan hanya ketika melalui perantara Guru-“KU”, Kiai-“KU”, Majlis-“KU” dan simbol-simbol “keakuan” lainnya, itulah tanda keikhlasan dan ketulusan kita untuk agama.

Ada kata-kata, yang biasanya diucapkan orang-orang di Tarim kepada orang yang diberikan keistimewaan yang gak biasa dan “ora umum” seperti Gus Iqdam :
من Ø£ عطاه خالقُÙ‡ لا أحد يعالقُÙ‡
“ siapa yang diberi oleh peciptanya ( Allah ), maka jangan ada yang nyenggol, mencela atau protes karenanya “

Semua itu murni fadhol dan pemberian Allah, tak usah kita yang cuma level hamba ini berkata Ù‚َ Ø¥ِ صَ dan berusaha menginterfensi.

Sehat-sehat dan panjang umur Gus Iq, Semoga Allah jaga selalu panjenengan, dan semoga terus menjadi lentera bagi mereka yang sedang bimbang dan kebingungan untuk mendekat menuju Tuhannya.
 
Ismael Alkholilie, 2 Desember, 2023


Posting Komentar untuk "Sekelumit Tentang Gus Iqdam - Inspirasi dakwah dari Gus Iqdam "