Tafsir Surat Ali Imran Ayat 104, Sikap Tanggung Jawab

Penjelasan kandungan Surat Ali Imran ayat 104 (sumber: istimewa)

Surat Ali Imran ayat 104 berhubungan dengan pembagian peran di antara para sahabat. Di dalam Surat Ali Imran ayat 104 dijelaskan, para sahabat dalam menjalani kehidupan beragama dan bermasyarakat dianjurkan untuk membagi perannya supaya saling menguatkan 1 sama lain.

Warta Sunda - Surat Ali Imran ayat 104 mengajarkan untuk ummat Islam dalam mengatur suatu tatanan masarakat. Pembagian peran yang diajarkan Surat Ali Imran ayat 104 Adalah bentuk pemetaan member masarakat sesua dengan potensinya.

Di dalam Surat Ali Imran ayat 104 ditegaskan, bahwa sebagian ummat Islam hendaknya ada yang berperan selaku juru dakwah. Ia bertugas menyampaikan amar ma'ruf dan melarang dari kemungkaran.

Baca: Tafsir Surat Al-Maidah Ayat 2, Sikap Tolong Menolong

Waktu di dalam masarakat, tidak ada juru dakwah yang mengajak pada kebajikan, maka masarakat cenderung bar-bar. Mereka akan berperilaku sewenang-wenang, tanpa adanya aturan dan norma.

Tak sama kalau sebagian member masarakat ada yang berperan juru dakwah, tatanan sosial masarakat akan tertaur dan terarah. Sebab, mereka ada yang mengarahkan dan memperingati saat perbuatannya tidak sejalan dengan norma yang berlaku.


وَلۡتَکُنۡ مِّنۡکُمۡ اُمَّۃٌ یَّدۡعُوۡنَ اِلَی الۡخَیۡرِ وَ یَاۡمُرُوۡنَ بِالۡمَعۡرُوۡفِ وَ یَنۡہَوۡنَ عَنِ الۡمُنۡکَرِ ؕ وَ اُولٰٓئِکَ ہُمُ الۡمُفۡلِحُوۡنَ



"Dan hendaklah ada di antara engkau segolongan ummat yang menyeru untuk kebajikan, menyuruh untuk yang ma´ruf dan melarang dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung" (QS. Ali Imran: 104).

Pesan ke-1 yang terkandung di dalam Surat Ali Imran ayat 104 ialah mengajak untuk kebaikan. Sebagian member masarakat hendaknya ada yang berperan mengajak pada kebaikan tersebut.

Kata أمة memperlihatkan bahwa dakwah ilal khair ditujukkan untuk kubu, masarakat atau bangsa. Karena, kata أمة mempunyai makna selaku bangsa (nation), masarakat atau kubu masarakat, perkumpulan atau organisasi, agama (relegion) atau kubu keagamaan. Dalam al-Quran, kata ini disebutkan sebanyak 84 kali di 24 surat.

Dalam Tafsir Jami' al-Bayan, Ibnu Jarir at-Thabari menafsirkan kata يدعون selaku ajakan untuk seluruh manusia, tidak membedakan antara yang mukmin atau yang kafir, yang laki-laki maupun yang wanita. Obyek dari dakwah yang dimaksudkan adalam seluruh manusia.

Sebagian mereka ada yang ditugaskan untuk mengajak untuk kebaikan dengan cara yang baik serta melarang untuk perbuatan negatif. Dalam hal ini, pembagian peran Adalah bentuk tanggung jawab yang wajib Dilakukan.

Karena, tanggung jawab ialah sikap bernyali menanggung apa yang sudah diucapkan dan dilaksanakan. Islam sendiri juga mengajarkan sikap tanggung jawab kepada sesama muslim. Yaitu, sikap itu ditunjukkan dengan menegur saat saudara seimannya melaksanakan kemungkaran, baik secara lisan maupun perbuatan.

Rasa tanggung jawab dengan keimanan, mengharuskan untuk kita saling membantu, yaitu mendamaikan saudara seiman dalam perselisihan dan saling Memperingatkan dalam kebaikan dan keamanan, serta melarang dari perbuatan munkar. [Warta Sunda/in]









Source link

Posting Komentar untuk "Tafsir Surat Ali Imran Ayat 104, Sikap Tanggung Jawab"